Minggu, 05 Juni 2016

The Fallen Ace

Iya.

Aku memang selalu melihat langit yang kosong.

Luas.

Biru.

Awan putih berarak.

Semuanya memang hanya milikku,

Damai.

Aku tak pernah mengindahkan hingar bingar di sekelilingku.
Atau
lebih tepatnya, jauh,
di
bawah
sana.

Terlahir menjadi seseorang yang dibanggakan itu, tidak pernah membuatku menyadari bahwa posisi kehidupanku jauh lebih rendah dari orang lain. Maksudku, ya pasti, orangtua kalian membanggakan diri kalian, membesarkan hati kalian dimana kalian satu-satunya permata berharga bagi mereka.

Namun ayolah,
kadang pengakuan orangtuamu sendiri tidak cukup.
Mendengar begitu banyak pujian sejak kecil, membuatku selalu mendongak ke atas.
Dimana hanya ada langit dan awan.
Kosong.
Tapi tidak hampa.
Aku bisa mendengar banyak orang mengelu-elukan namaku dari bawah sana,

Pemandangan itu tidak berlangsung terlalu lama...
12 tahun...
Apakah waktu berjalan begitu cepat? atau begitu lambat?

Bagiku semuanya serasa sempurna.
Waktu tak berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat.
Ia mengalir begitu indah, menghanyutkanku dalam berbagai ruang memori palsu yang terkadang ditutupi kebohongan. Indah. Selalu indah.

Aku tak ingin menyalahkan siapapun.
Siapapun apalagi kebenaran.
Ya...

Pemandangan itu bukan milikku lagi.
Langit itu, awan itu...
Bukan milikku lagi.

Sayap-sayap lain menghantarkan pemiliknya melesat melewati aku.
Siapa mereka?
Sejak kapan mereka ada?
Kenapa aku tak pernah melihatnya?

Aku yang tak pernah bertemu dengan mereka.
Mengerti rasa iri dan kagum disaat yang bersamaan.
Aku tak mengerti kenapa rasa ini bisa bercampur aduk?
Bukannya mereka hal yang saling bertolak belakang?

....
Ah
Mereka...

Mereka

Mereka
pun

semakin
jauh...

Langit tidak berwarna biru.
Langit berwarna-warni...

dan sayap-sayap lain terus bermunculan.
Meninggalkan

Aku.

...
Mereka seharusnya selalu ada di bawah...
Mereka...
Sejak kapan mereka menumbuhkan sayap?

Apa semua ini salahku?

Salahku?
Karena tidak melihat ke arah mereka...

Salahku ?
Karena aku selalu mendongak ke arah langit?

Tunggu aku...

Aku
....
Kalian...
Mematahkan sayapku...